Serang - Ketua Poktan Mekar Makmur yang beralamat di kampung kondang desa panunggulan kecamatan Tunjung Teja kabupaten Serang menghindar saat di kunjungi wartawan, karena diduga ketahuan kerbau hanya ada 5 ekor lagi, dari program UPPO (Unit pengelolah pupuk organik).
Dari pantauan Awak media di kandang Kerbau Program UPO yang di ketuai ASIM terlihat kerbau cuman ada 5 ekor, ada Alat Pengelola Pupuk Organik (APO), dan sekaligus di sampingnya dijadikan rumah tempat tinggal ketua Poktan (Kelompok Tani) sekretariat mekar makmur.
Menurut keterangan anak dari ketua Poktan (ASIM - red) mengatakan awalnya kerbau ada 7 ekor namun mati 2 tinggal 5 ekor tersisa.
" saya di samperin adek saya suruh ke sini kebetulan kata adik saya tadi dia ke sawah mau nyariin bapak saya nggak ada, kerbau itu tadinya ada 7 ekor, namun mati 2 ya jadi tinggal 5 ekor lagi. Kalau dokumen nya ada di kaka (Haerudin -red), untuk motor roda 3 nya ada di rumah saya" Ucapnya, Sabtu 02/03/24.
Namun perkataan anak ASIM atau adiknya Haerudin berbeda dengan perkataan Haerudin sendiri selaku Korluh (Kordinator Penyuluh) kepada media Dirinya mengatakan bahwa kerbau itu ada 8 di tambah 1 milik Haerudin jadi total ada 9 kerbau
"saya nitip di situ 1 ekor jadi ada 9 semuanya tetapi mati 4 tinggal 5 ekor lagi" katanya
Masih kata Haerudin, kemarin tidak sempat menerima telepon dari media beralasan sedang ada petir.
"ya kemarin pas bapak ( kepada media-red), ngebel saya itu lagi hujan petir, makanya saya langsung mode pesawat, takut ada kilat petir, terkait program UPPO sebenarnya bukan kapasitas saya untuk menjelaskan berhubungan orang tua saya selaku ketuanya nggak bisa menjelaskan di kernakan sudah tua, dan maklum lah orang kampung makanya ya terpaksa saya jelaskan" jelasnya.
Haerudin menambahkan, terkait alih pungsi kandang dan tidak nya terkait rumah kompos itu, "ya intinya itu kan buat nungguin kerbau makanya di kaya gitu, itu kan di sekat sekat ada ruang rapat, ruangan tidur dan ruang tamu serta tempat nyimpan alat semprot rumput atau pakaian kotor", imbuhnya.
masih kata Haerudin kembali menjelaskan bahwa "kerbau itu tadinya ada 9 berikut punya saya mati 4 tinggal 5 ekor lagi kalau dia ada kaya nya di pak diding almarhum selaku pelaksana teknis nya dulu tahun 2021", ujarnya.
Namun saat di pertanyakan kembali kalau untuk salinan dokumen, Haerudin mengatakan tidak ada dokumennya.
" tidak ada pak, sudah saya kasihkan ke almarhum, untuk Kabid nya saya kurang begitu hapal" Dalihnya.
Sementara itu di hubungi melalui pesan singkat WhatsApp Kabid pertanian kabupaten Serang Ubaidillah, mengatakan waktu itu bukan pengawasan saya, dirinya menjelaskan tidak tahu.
" kalau saya mulai pengawasan nya di tahun 2022 , kalau itu mah tidak tahu" tulisnya singkat.
Di tempat terpisah Lili selaku tim pengawasan teknis program UPO di temui di ruangan kerjanya mengatakan menurut sepengetahuannya kala program UPPO yang disampaikan itu di tahun 2021 kasi nya bernama budi.
" ya kang kalau itu mah saya tidak tahu, sepengetahuan saya mah itu pengawasan nya pak budi selaku kasi nya, coba saja tanya ke situ", Ucap Lili.
Sementara Budi sampai berita ini ditayangkan belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi.
(Tisna)
COMMENTS