doc. Pembangunan Saluran Irigasi Di Kampung Priuk Rt 05/01 Desa Singa Merta Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang |
Serang — Proyek Pembangunan Saluran Irigasi Di Kampung Priuk
Rt 05/01 Desa Singa Merta Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Banten, Dengan
Menggunakan Anggaran Dana Desa ( Dd) Tahun 2024, Dengan Nilai 141.737.057.50. Yang
Di Kerjakan Oleh Tpk Desa Singa Merta, Sedang Tahap Pengerjaan Kendati Demikian
Dalam Pelaksanaan Di Duga Tidak Sesui Speksikasi.
Dari hasil investigasi media ini di lokasi, terlihat Pekerja
yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) alias pada nyeker, dalam
pekerjaan walaupun tergenang air namun pekerjaan itu tetap di lakukan saja
tidak ada inisiatif untuk mengeringkan nya terlebih dahulu, karena Alkon (
pompa air) tidak ada. Bahkan PIP ( papan informasi proyek) hanya di tempel
rumah warga.
Menurut keterangan salah satu petukang dirinya mengatakan
bahwa ini pekerjaan secara swakelola untuk lebih jelasnya tanya saja sama pak
sekretaris desa saja.
“ Pekerjaan sudah berjalan kira kira sudah 2 mingguan mah
ada, upahnya harian kang, pekerja nya ada 8 orang mah, untuk menanyakan volume lebar
tinggi ini dan itu sudah ada kan di papan informasi nya, ke desa saja sih kang (kepada
media-red) temui RW dan pak sekdesnya,” ucapnya Jum'at 21/06/2024
PIP ( papan informasi proyek) hanya di tempel rumah warga. |
Sementara itu di tempat terpisah sekertaris desa Ahmad Fikri,
saat dikonfirmasi terkait pembangunan irigasi yang tergenang air namun tetap di
kerjakan saja, dirinya beralasan bahwa dilokasi susah di keringkan karena itu
rawa.
“Pekerja orang sini semua itu, kerja sudah ada kali 2 Minggu
mah, Kalau di situ kang posisi nya tempat itu air nya banjir saja susah di keringkan
gi mana itu kaya rawa,” dalihnya.
Di singgung soal kualitas
pekerjaan, kenapa tidak ada inisiatif untuk mengeringkan terlebih dahulu
atau dengan cara ada lain, kasih pembatasan karung di isi tanah untuk
menghadang air biar tidak terlalu banyak air nya saat pengerjaan pondasi nya.?
Dia sekdes tidak menjawab.
Bahkan Tim pelaksana kerja ( TPK) Hendro, pun hanya diam
saja seolah olah enggan untuk berkomentar walaupun duduk barbarengan dengan
sekdes.
Dihubungi melalui telpon seluler kepala desa singa merta
Mujahid, sampai berita ini ditayangkan kades tidak respon, walaupun awak media
mencoba beberapa kali menelepon dan kirim gambar proyek.
(Tisna)
COMMENTS