Serang — program ketahanan pangan atau Ketapang hewani berupa pengadaan domba garut tahun 2023, yang bersumber dari Anggaran pendapatan dan belanja Desa ( APBDes ) biasa di sebut dana desa yang berada di kampung bendung RT 01/01 Desa Bendung kecamatan Tanara Kabupaten Serang Banten, Di duga dalam pelaksanaan nya kades tidak tahu terkait Anggaran untuk pembelanjaan hewan ternak dan pembuatan kandang.
Di konfirmasi kades Bendung Maksum di kediaman nya mengatakan tidak tahu sudah lupa anggaran nya dan karena kegagalan itu, tidak mau menganggarkan lagi.
" Kambing semuanya ada 15 ekor 14 betina 1 jantan, harga domba jantan mah 3,5 belinya 4jt, ehh 5 juta ya lupa saya," ucapnya bingung Senin 30/07/2024,
Maksum menambah kan "untuk di desa bendung sudah di audit sama inspektorat pada hari Rabu kemaren sama dengan desa pedalaman pesisir, rata kayaknya untuk kecamatan Tanara semua lagi periksa, ya tergantung fisik nya ada yang jut ( jalan usaha tani) dan lain sebagainya.
" Karena kelompok tani nya nyerah maka di serahkan atas nama nuriat, sistem rencana kalau sudah berkembang mau di jadikan BUMDES inkam desa, di alihkan ke warga itu karena kelompok tani banyak kesibukan, ngarit segala soalnya,
Akhir nya di serahkan ke siapa saja yang mau, untuk surat pelimpahan sudah di bawa semuanya sama inspektorat, mulai dari RAB, surat serah terima, bukti bukti yang pada mati, tadinya yang ngurusin sudah nggak sanggup mau di jual aja kambingnya terus uangnya di kembalikan lagi, kata saya ya nggak boleh bisa repot entarnya", ujarnya, seraya meniru ucapan pengurus kambing.
Pada Prinsipnya lanjut kata Maksum "Banyak ya pada dasarnya saya tidak mencari kesalahan, nggak akan mencontoh desa desa lain yang tidak semua nya baik,
Yang di audit itu sama konsultan atau inspektorat se kecamatan Tanara mulai dari tahun 2021 sampai 2023.. kalau nggak salah sekarang juga masuk audit, matinya melembung perutnya ada 15 ekor mati satu tinggal 14 ekor lagi.
Di rekam ya ..? jangan lah takut nya Saya ngadu domba sama desa desa yang lainnya, urusan beda kang".Pungkasnya.
Untuk menggali informasi yang detail awak media pun menemui warga penerima program Ketapang hewani berupa kambing Garut.
Nuritat saat di temui di kandang kambing Garut dan dikonfirmasi surat pelimpahan dari ketua kelompok tani dan menerima berapa kambing dari pak kades bendung program Ketapang dirinya membeberkan
" Saya Nerima kambing dari pak jandam,selaku staf desa bendung dan sekaligus ketua kelompok tani 13 ekor, sekarang sisa 5 ekor beranak satu jadi 6 ekor, kambing nya juga kecil kecil, pada mati pak, ujarnya.
" Emang saya bukan kelompok tani limpahan saja karena kelompok tani nya sudah tidak sanggup ngurusin maka di serahkan ke saya, untuk sistem bagi 2 misalnya beranak 2, satu buat saya satunya lagi buat pak jandam ( ketua kelompok tani).
Pokoknya nggak tahu surat limpahan atau apa itu segala macam , denger denger mah beli nya di imat sama dengan desa Tanara lurah kuncung itu," bebernya.
Sementara itu di tempat terpisah di hubungi jandam melalui pesan singkat WhatsApp ,,
" Ya ada apa nih kalau saya kaur pelayanan umum". tulisnya singkat.
Dan perlu untuk diketahui program Ketapang di desa Bendung Tanara, sebanyak 15 ekor di terima sama yang mengurus kambing ada 13 ekor kini kondisi kambing tersisa 6 ekor, bahkan dokumentasi kematian domba tidak bisa ditujukkan, Dan dengan ada dugaan ini awak media akan ke inspektorat untuk mempertanyakan hasil audit dari tahun 2021 sampai 2024.
(Ali /tis.)
COMMENTS