Serang — Proyek Jalan Rabat Beton di Desa Laban Tirtayasa, RT 17 RW 03, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang - Banten, yang dibiayai dari Dana DTU DAU APBD Kabupaten Serang Tahun Anggaran 2024 dengan nilai Rp 378.370.000, kini menuai sorotan. Proyek yang dilaksanakan oleh CV CIPTA NAYRA ini diduga dikerjakan dengan asal-asalan, bahkan terlihat banyak retakan yang memanjang seperti "retak petir" di beberapa titik.
Pantauan di lokasi Minggu, (18/08/2024) menunjukkan adanya kerusakan serius pada jalan yang baru saja selesai dibangun. Selain retakan memanjang, jalan tersebut juga bergelombang seperti ombak laut. Diduga kualitas semen yang digunakan rendah sehingga menyebabkan pecahnya beton. Di bagian kanan jalan, sekitar 30 meter terlihat bolong dan tipis, seolah-olah hanya ditopang oleh bongkahan tanah. Ketebalan dan lebar jalan pun diduga tidak sesuai spesifikasinya.
Saat media mencoba menghubungi salah satu pelaksana proyek, Ajim, melalui telepon WhatsApp, beberapa kali upaya konfirmasi tidak direspon. Sebelumnya, Ajim sempat menyatakan bahwa seluruh Alat Pelindung Diri (APD) sudah disediakan, namun hal ini tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Ketika ditanya mengenai pemadatan dan jalan yang bergelombang, Ajim terkesan bercanda dan seakan tidak memahami konstruksi jalan dengan baik.
"Kalau pemadatan itu ada, Kang. Bahkan dari dua minggu yang lalu sudah dilakukan. Kalau bergelombang, mungkin struktur jalannya memang seperti itu," ucapnya dengan nada santai pada Kamis, 14 Agustus 2024.
Di tempat terpisah, Alirohman, seorang pengurus Laskar Merah Putih (LMP) Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK), menyoroti kondisi jalan tersebut yang terlihat tidak sesuai spesifikasi.
"Saya melihat pekerjaan ini diduga tidak sesuai spesifikasi. Baru dua minggu sudah banyak yang pecah dan retak memanjang. Jika hanya patah, mungkin masih bisa dimaklumi, tapi retak petir memanjang seperti ini tidak bisa diterima," katanya.
Alirohman berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Serang segera turun tangan untuk memeriksa proyek ini.
"Jika ditemukan ketidaksesuaian di lapangan, sebaiknya proyek ini dibongkar dan diperbaiki," tutupnya.
[Sahrudin/Tisna]
COMMENTS