Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SDN 3 Cikeusal yang diduga.. |
Serang, Penasultan.co.id - Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SDN 3 Cikeusal yang dikerjakan oleh CV. Kasaena Pupuh Kinanti dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang pendidikan tahun 2024 sebesar Rp964.180.650,00, termasuk PPH dan PPN, kini menjadi sorotan. Pekerjaan ini sedang dalam tahap pengerjaan selama kurang lebih satu bulan, namun diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan mengabaikan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh media Penasultan.co.id selama beberapa hari terakhir, ditemukan beberapa kejanggalan di lokasi proyek. Salah satu yang mencolok adalah penggunaan besi dan semen yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Besi yang digunakan tidak sesuai standar; seharusnya menggunakan besi berukuran 12 mm penuh, namun ditemukan besi berdiameter 11,6 mm. Begitu juga dengan cincin pengikat yang seharusnya menggunakan besi 8 mm, malah menggunakan besi berdiameter 6 mm. Selain itu, semen yang digunakan juga diduga tidak sesuai standar kualitas.
Tak hanya itu, pekerja di lokasi proyek juga tampak tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan standar K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Seorang pekerja yang ditemui di lokasi proyek mengatakan bahwa mereka hanya menggunakan APD jika ada di rumah. "Kami kerja di sini sudah sekitar satu bulan. Sepatu boot, rompi, dan helm itu hanya sebagian yang pakai, itu pun kalau yang punya di rumah dibawa. Kalau yang tidak ada, ya nggak pakai," ungkap pekerja tersebut pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Pekerja lainnya mengungkapkan bahwa upah yang diterima juga tidak menentu. "Kami dibayar harian, tapi nggak tentu. Kadang bisa Rp100 ribu, kadang Rp130 ribu. Ini proyek rehabilitasi dan pembangunan ada tiga gedung," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa pelaksana proyek jarang terlihat di lokasi karena sering berpindah-pindah untuk menangani proyek lain di daerah Rego Petir dan Pandeglang.
Saat tim media melakukan kontrol di ruangan penyimpanan semen, terlihat adanya upaya untuk mengganti bungkus semen dari merek Rajawali dengan merek Tiga Roda ketika tim tiba. Hal ini menimbulkan kecurigaan tentang kualitas bahan yang digunakan dalam proyek tersebut.
Hingga berita ini ditulis, pihak pelaksana proyek belum bisa dikonfirmasi terkait temuan ini. Media Penasultan berencana untuk segera mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Serang guna mendapatkan konfirmasi lebih lanjut mengenai dugaan ketidaksesuaian spesifikasi dan pelanggaran KAK pada proyek ini.
(Tim)
COMMENTS