Warga Perumahan Pondok Pengampelan Indah mempertanyakan kejelasan terkait fasilitas sosial dan fasilitas umum |
Serang, Banten – Puluhan warga Perumahan Pondok Pengampelan Indah, yang berada di Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, kembali mendatangi kantor pemasaran pengembang untuk mempertanyakan kejelasan terkait fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) yang dijanjikan, namun belum terealisasi hingga saat ini.
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi warga adalah kualitas bangunan yang dianggap kurang memadai. Dinding beberapa rumah sudah mengalami keretakan, meskipun perumahan ini baru saja dibangun. Selain masalah struktural, warga juga mengeluhkan belum adanya fasilitas umum dan sosial, seperti yang telah dijanjikan oleh pihak pengembang ketika mereka membeli rumah di perumahan subsidi ini.
Fasilitas-fasilitas yang menjadi tuntutan warga meliputi taman bermain, mushola, tempat pembuangan sampah (TPS), dan tempat pemakaman umum (TPU). Warga merasa fasos dan fasum tersebut merupakan bagian penting dari kenyamanan dan kebutuhan dasar di kawasan perumahan. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, pengembang wajib menyediakan fasilitas umum dan sosial sebagai bagian dari tanggung jawabnya.
Namun hingga kini, fasos-fasum yang dijanjikan belum juga tersedia. Warga pun menuntut percepatan pembangunan fasilitas tersebut.
Joshua, Direktur Pimpinan Projeck (Pimpro) dari pihak pengembang, menyampaikan bahwa pembangunan mushola dan TPS saat ini sedang dalam tahap pembahasan. "Kita sudah mendesain mushola, tinggal menunggu aksi. kayak mushola jadi pindah tempat cuman itu semua sudah disahkan oleh pemerintah sesuai site plan oleh pemerintah, Sedangkan untuk TPS masih dalam perundingan apakah akan diangkut dari rumah ke rumah atau disediakan TPS di lokasi tertentu," ujar Josua pada Selasa (15/10/2024)
Ia menambahkan bahwa fasilitas lain, seperti tempat pemakaman umum, juga masih dalam proses. "Kita sudah siapkan, tetapi masih mencari lokasi yang tepat untuk pemakamannya," jelas Joshua.
Ketika ditanya mengenai tanggapan perusahaan terhadap keluhan warga, Joshua menegaskan bahwa pihaknya menanggapi dengan serius dan akan segera melakukan tindakan untuk merealisasikan fasilitas-fasilitas tersebut. "Kita merespons positif dan segera bertindak. Untuk mushola, desainnya sedang diselesaikan dan akan segera dibangun," lanjutnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan warga, Komar, menjelaskan bahwa warga telah bertemu dengan pihak pengembang untuk menuntut realisasi fasos-fasum yang telah dijanjikan dalam rencana awal pembangunan. "Dalam site plan awal, dijanjikan mushola, tempat bermain, dan lapangan terbuka hijau. Namun hingga saat ini, fasilitas-fasilitas tersebut belum terealisasi, bahkan mereka sudah membuka tahap kedua pembangunan," ujar Komar.
Warga menginginkan kepastian mengenai kapan fasilitas tersebut akan dibangun. "Kami sudah menyampaikan pernyataan tertulis kepada pengembang, jika fasilitas ini tidak segera dibangun, warga akan mengambil tindakan, termasuk menutup sementara akses ke pembangunan tahap kedua," tutup Komar.
Bahkan dari beberapa warga pondok pengampelan indah, merasa menyesal dengan mengambil perumahan bersubsidi ini, karena menurut mereka kondisi perumahan yang baru saja di bangun sudah mengalami kerusakan.
" Sedikitnya saya menyesal ngambil kredit rumah di sini, karena baru beberapa bulan di tempati namun sudah banyak kerusakan retak pada dinding rumah, gimana kalau sampai 20 tahun kedepannya seperti apa kondisi bangunan ini, " Ujarnya beberapa warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pengembang berjanji akan segera mempercepat pembangunan fasos-fasum, namun warga masih menanti realisasi konkrit dari janji-janji tersebut.
(Red/*)
COMMENTS